Saturday, August 1, 2009

Syabas Demon-stran

Aku tidak dapat bersama para rakyat di KL. Aku hanya mampu membaca segala tindak tanduk dari internet yang kadang-kala berfungsi. Aku bangga melihat para demonstran yang sanggup turun dari seluruh pelusuk negara untuk bersama-sama memperjuangkan nasib mereka yang tidak begitu baik kerana di kurung tanpa bicara di Kamunting

Tapi di dalam rasa bangga itu aku juga sedih apabila masih ada yang terlalu gelap hati untuk bersama-sama merasa kesengsaraan mereka. Baru sebentar tadi aku melihat beberapa keluhan dari mereka yang sangat marah dengan demonstrasi anti ISA. Alasan mereka menyusahkan traffic, bisness rakyat terkatup, kenapa perlu takot dengan ISA jika tidak bersalah dan bermacam-macam lagi.

Entah..jika berbuih mulut ini berkata-kata hal buruk ISA ini mereka masih tidak dapat menerimanya. Bagi mereka biarlah orang yang menanggung itu menanggung sendiri tidak perlu lah aku atau kamu berasa peduli.

Tapi tidak apa aku bukan mahu semua orang bersetuju dengan apa yang aku fikir, tapi biar masa menjadi saksi. Mungkin 20 tahun dari sekarang jika masih wujud ISA itu sudah tiba pula masa anak-anak kita yang bangun mempertahankan hak asasi manusia. Mungkin jam itu anak-anak mereka yang berada ditengah jalan raya untuk bersama menumbangkan kerakusan pihak tertentu.

Tidak apa jika mereka tidak setuju, anak-anak dan waris mereka masih lagi bernyawa..Tapi cuba direnungkan ini..kita rakyat Malaya terlalu berasa selesa dengan apa yang kita ada sampaikan kita lupa dan tidak sedar masih ada golongan yang tidak berada di tahap keselesaan mereka..ungkapan ini aku petik dari kata saorang saudara rapat

"We are living in our comfort zone but still there are many who are not in their comfort zone"

Jadi tidak perlulah kamu mengaku bersujud lima kali sehari atau kamu terlalu pandai untuk berbicara soal kemanusiaan. Jelasnya hati kamu semakin hitam...

2 comments: